Tanggal 6 April kemarin, setelah mengantarkan pacar saya pulang saya melewati jalan raya yang biasa saya lewati. Tepatnya didaerah Bintara. Kira-kira waktu itu sekitar pukul 10 malam. Saya melewati sebuah pertigaan, yang saya tidak habis pikir, ditengah jalan itu saya melihat seorang anak sekitar umur 10 tahun sedang mengatur mobil yang melewati pertigaan tersebut. Dengan beraninya dan tidak takut tertabrak kendaraan dia mengatur mobil-mobil yang melintas layaknya tukang parkir yang sudah terbiasa dijalanan. Rasa simpatilah yang pertama tersirat dipikiran saya. bagaimana tidak,anak-anak yang seumuran dia mungkin sudah tertidur lelap dikamar yang nyaman, menunggu pagi menjelang. Tapi dia masih sibuk mengatur mobil-mobil yang lewat dengan harapan mendapatkan uang receh.
Kurang lebih sekitar 50 meter setelah melewati anak tersebut saya langsung memutar balikkan scoter kesayangan. Tanpa pikir panjang saya menghampiri anak tersebut lagi, ternyata dia masih sibuk mengatur mobil-mobil yang melintas. Jadi saya menepikan motor dipinggir jalan menunggu jalan agak kosong untuk dapat menghampirinya. Setelah saya perhatikan ternyata uang receh yang didapatkan oleh pengemudi-pengemudi yang lewat, ia berikan kepada seorang balita yang sedang tidur-tiduran dipinggir jalan. Disamping balita itu terdapat segelas plastik bekas air mineral yang digunakan untuk menaruh uang receh yang didapatkan. Akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk menghampirinya, tidak pikir panjang saya mengeluarkan sedikit uang dari dompet untuk anak tersebut. "Coy, nih buat lo" saya berkata kepada anak tersebut, "makasih bang" spontan anak tersebut menjawab. Setelah saya tanya ternyata yang sedang tidur-tiduran tersebut adalah adeknya. Karena keadaan dipinggir jalan, saya tidak bisa lama-lama karena dibelakang saya sudah ada mobil yang membunyikan klakson.
Karena hal diatas saya terinspirasi untuk menulis tugas Ilmu Budaya Dasar, dengan tema manusia dan tanggung jawab. Anak itu secara tidak langsung memberitahu saya secara tersirat akan tanggung jawab. Tanggung jawab yang sangat besar, untuk anak tersebut. Dimana dia harus mendapatkan uang untuk makan atau membantu orang tuanya. Bila mengingat besarnya rasa tanggung jawab anak itu terhadap dirinya dan keluarganya, pasti kita semua akan merasa malu terhadap diri kita masing-masing, karena terkadang kita masih lari dari tanggung jawab. Oleh karena itu jadilah manusia yang lebih baik, lebih bertanggung jawab terhadap apa yang sudah menjadi tanggung jawab masing-masing.
Seorang ilmuan besar Albert Einstein berkata "The price of greatness is responsibility" (harga sebuah kebesaran adalah tanggung jawab).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar