This blog is dedicated for campus assignments
this site the web

Minggu, 28 November 2010

Analisa Film

Tema :Analisa Film

Inti dari film tersbut adalah kekerasan yang terjadi pada pacaran. Hal ini disebabkan menurut film, karena sikap jaka yang mudah marah dan terlalu cemburu, tidak percaya terhadap pacarnya sendiri. Jaka disini seperti memiliki 2 kepribadia. Saat dya marah, seakan orang lain, karena sangat berbeda sekali saat dya biasa saja. Disamping pemarah jaka juga bisa dibilang memanfaatkan pacarnya secara keuangan, karena apa-apa yang keluar uang pada saat jaka dan pacarnya jalan, pasti pacarnya yang mengeluarkan uang, bukan jaka.

Jaka sangat kasar bila sedang marah. Bisa memukul, menendang, menjambak sampai mendorong pacarnya hingga jatuh. Sampai pada akhirnya pacarnya jaka tidak tahan terhadap sikap jaka, dan mereka putus.

Pacaran banyak dilakukan oleh remaja. Sedangkan remaja emosinya masih sangat tidak stabil. Banyak hal-hal yang diluar nalar dilakukan oleh para remaja. Maka tugas Negara lah sebenarnya untuk melindungi remaja sebagai penerus Bangsa.
Remaja sebaiknya mempersiapkan diri, membekali diri untuk menghadapi masa dewasanya kelak. Bisa dengan sekolah, bekerja sambil sekolah, ataupun fokus pada hobi dan kesenangannya yang bermanfaat. Sehingga nantinya ketika tiba pada masa dewasa sudah siap. Jika masa dewasa dapat disongsong dengan mantap, maka urusan jodoh pun juga akan mudah, tidak usah melalui pacaran.

Bila terjadi kekerasan haruslah segera memberitahu orang terdekat. Disini dukungan keluarga atau teman terdekat sangatlah penting.


Habis Lebaran, Terbitlah Urbanisasi

Tema : Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

Memang sampai saat berita di Kompas.com–arus balik belum terlihat. Namun, kedatangan di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, yang dibentuk dalam shift 1 dan 2, sampai saat (pukul 14:10, 14 Sep 2010) ini belum ada berita kedatangan para pemudik kembali ke Jakarta.

Jumlah saudara kita yang pemudik yang kembali ke Jakarta, hingga 17-ribuan. Data yang disarikan dari Kompas ini memang menurun dari tahun sebelumnya pada hari yang sama, H+2. Ada kemungkinan jumlah ini terus flat sampai dianalisa sudah selesai jumlah arus balik ke Jakarta.

Demikian yang harus dipahami bersama, jika jumlah seperti itu logikanya akan makin bertambah urbanisasi penduduk ke Jakarta. Sementara, jumlah pemudik secara akurat tidak dipunyai oleh masing-masing instansi pemerintahan daerah setempat. Urbanisasi akan lebih baik ketika tidak dipengaruhi faktor ekonomi. Namun, jika hal ini tetap dibiarkan maka tidak ada gunanya data Biro Pusat Statistik yang menunjukkan angka penduduk di Jakarta sekian jumlahnya (akan melebihi 8-jutaan).

Yang lebih membingungkan, jika penduduk yang kembali ke Jakarta dengan alasan kepada ketua RT setempat untuk tinggal sementara. Setelah itu, siapa juga yang mau mengawasi seberapa lama sudaranya keluarga si “A” akan tinggal berapa lama.

Sebenarnya, urbanisasi macam apa sih yang tidak perlu dikhawatirkan? Urbanisasi tentu akan berefek pada ekonomi daerah setempat yang ditinggalinya setelah keadatangannya ke daerah tersebut. Tidak seperti menebar beras pada tampah, untuk dimakan oleh banyak ayam, namun lebih dari sekedar kesempatan bagi urban sebelumnya, tingkat kemiskinan di daerah tersebut makin berlipat ganda, bahkan lebih.

Jangan hanya untuk menyenangkan keluarga atau sanak saudara, penataan kota yang selalu menjadi pekerjaan rumah bagi guebrnur DKI Jakarta makin berantakan. Masalah urbanisasi akan selesai apabila pemerintah mau berfikir keras dan menerapkan otonomi dengan sebaik-baiknya. Agar pemerataan “kue ekonomi” merata di semua daerah. Itulah penyakit akut kota DKI Jakarta yang tak pernah sembuh, yaitu adalah Urbanisasi.##

http://lomba.kompasiana.com/puasa-dulu-baru-lebaran/2010/09/14/habis-lebaran-terbitlah-urbanisasi/

Mencegah Urbanisasi Setelah Mudik

Berikut ini mungkin bisa membantu mengurangi syukur kalau bisa mencegah arus urbanisasi:

1. Pertama tentu peran pemerintah pusat sangat tinggi dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih terencana dan permanen di desa, terutama desa tertinggal, lewat menteri yang terkait.
2. Peranan bupati kepala daerah, pemda, kepala desa sangat dibutuhkan dalam memberi prioritas pembangunan pedesaan terutama dalam pengurangan kemiskinan dan peluang penciptaan tenaga kerja.

3. Perlu adanya insentif bagi pemuda yang mau membantu atau berperan dalam pembangunan pedesaan,
4. Perlunya penggalanan dana baik dari pajak, zakat dan shodakoh untuk membangkitkan peluang usaha baru,
5. Perlu ada komunikasi kota desa sehingga untuk setiap pemuda yang meninggalkan desa harus berkonteribusi dalam pembangunan desa,
6. Hindari profokasi yang berlebihan terhadap enaknya hidup di kota,
7. Promosikan enaknya hidup di desa (seperti yang selama ini saya lakukan, kekekeke)

8. Waktu mudik jangan pamer kekayaan, tapi sumbangkanlah sebanyak banyaknya dana untuk membantu usaha di desa.

9. Usahakan membeli segala kebutuhan di desa ketika mudik (kecuali tidak ada) dan promokan produk desa ke kota ketika kembali ke kota.

Habis Lebaran, Terbitlah Urbanisasi

Tema : Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan

Memang sampai saat berita di Kompas.com–arus balik belum terlihat. Namun, kedatangan di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, yang dibentuk dalam shift 1 dan 2, sampai saat (pukul 14:10, 14 Sep 2010) ini belum ada berita kedatangan para pemudik kembali ke Jakarta.

Jumlah saudara kita yang pemudik yang kembali ke Jakarta, hingga 17-ribuan. Data yang disarikan dari Kompas ini memang menurun dari tahun sebelumnya pada hari yang sama, H+2. Ada kemungkinan jumlah ini terus flat sampai dianalisa sudah selesai jumlah arus balik ke Jakarta.

Demikian yang harus dipahami bersama, jika jumlah seperti itu logikanya akan makin bertambah urbanisasi penduduk ke Jakarta. Sementara, jumlah pemudik secara akurat tidak dipunyai oleh masing-masing instansi pemerintahan daerah setempat. Urbanisasi akan lebih baik ketika tidak dipengaruhi faktor ekonomi. Namun, jika hal ini tetap dibiarkan maka tidak ada gunanya data Biro Pusat Statistik yang menunjukkan angka penduduk di Jakarta sekian jumlahnya (akan melebihi 8-jutaan).

Yang lebih membingungkan, jika penduduk yang kembali ke Jakarta dengan alasan kepada ketua RT setempat untuk tinggal sementara. Setelah itu, siapa juga yang mau mengawasi seberapa lama sudaranya keluarga si “A” akan tinggal berapa lama.

Sebenarnya, urbanisasi macam apa sih yang tidak perlu dikhawatirkan? Urbanisasi tentu akan berefek pada ekonomi daerah setempat yang ditinggalinya setelah keadatangannya ke daerah tersebut. Tidak seperti menebar beras pada tampah, untuk dimakan oleh banyak ayam, namun lebih dari sekedar kesempatan bagi urban sebelumnya, tingkat kemiskinan di daerah tersebut makin berlipat ganda, bahkan lebih.

Jangan hanya untuk menyenangkan keluarga atau sanak saudara, penataan kota yang selalu menjadi pekerjaan rumah bagi guebrnur DKI Jakarta makin berantakan. Masalah urbanisasi akan selesai apabila pemerintah mau berfikir keras dan menerapkan otonomi dengan sebaik-baiknya. Agar pemerataan “kue ekonomi” merata di semua daerah. Itulah penyakit akut kota DKI Jakarta yang tak pernah sembuh, yaitu adalah Urbanisasi.##

http://lomba.kompasiana.com/puasa-dulu-baru-lebaran/2010/09/14/habis-lebaran-terbitlah-urbanisasi/

Mencegah Urbanisasi Setelah Mudik

Berikut ini mungkin bisa membantu mengurangi syukur kalau bisa mencegah arus urbanisasi:

1. Pertama tentu peran pemerintah pusat sangat tinggi dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih terencana dan permanen di desa, terutama desa tertinggal, lewat menteri yang terkait.
2. Peranan bupati kepala daerah, pemda, kepala desa sangat dibutuhkan dalam memberi prioritas pembangunan pedesaan terutama dalam pengurangan kemiskinan dan peluang penciptaan tenaga kerja.

3. Perlu adanya insentif bagi pemuda yang mau membantu atau berperan dalam pembangunan pedesaan,
4. Perlunya penggalanan dana baik dari pajak, zakat dan shodakoh untuk membangkitkan peluang usaha baru,
5. Perlu ada komunikasi kota desa sehingga untuk setiap pemuda yang meninggalkan desa harus berkonteribusi dalam pembangunan desa,
6. Hindari profokasi yang berlebihan terhadap enaknya hidup di kota,
7. Promosikan enaknya hidup di desa (seperti yang selama ini saya lakukan, kekekeke)

8. Waktu mudik jangan pamer kekayaan, tapi sumbangkanlah sebanyak banyaknya dana untuk membantu usaha di desa.

9. Usahakan membeli segala kebutuhan di desa ketika mudik (kecuali tidak ada) dan promokan produk desa ke kota ketika kembali ke kota.

Puluhan Gelandangan dan Pengemis Terjaring Razia

Tema : Pelapisan Sosial


Puluhan Gelandangan dan Pengemis Terjaring Razia

MI/Bagus Suryo/ip

PURWOKERTO--MICOM:Puluhan gelandangan, pengemis, dan orang telantar dirazia oleh tim gabungan antara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Banyumas, Jawa Tengah.

Mereka dirazia saat berada di pasar, perempatan jalan, serta sejumlah tempat keramaian lainnya.

Kepala Seksi Operasi Satpol PP Banyumas Roni Hidayat menyatakan gelandangan, pengemis, dan orang telantar yang terjaring razia itu berumur antara 15 sampai 45 tahun atau usia produktif.

"Kami akan memilah-milah mereka. Kalau ada yang mengidap penyakit jiwa, akan langsung dimasukkan ke Rumah Sakit (RS) jiwa untuk mendapat rehabilitasi. Tetapi yang sehat akan dikirim ke sejumlah balai pelatihan kerja," ujar Roni, Kamis (25/11).

Berdasarkan hasil pendataan mereka yang terjaring razia sebagian besar berasal dari Kabupaten Kebumen, Wonosobo, dan sebagian dari Banyumas. "Alasan mereka datang ke Purwokerto karena kota ini dianggap potensial untuk mencari nafkah," katanya. (OL-01)


Solusi kasus diatas:
Adanya sekolah gratis yang benar-benar tidak membayar apapun, yang khusus bagi masyarakat tidak mampu. bila masyarakat punya pendidikan yang baik, maka mereka tidak lagi mengemis dijalan,meraka akan dapat bekerja untuk menghidupi diri mereka sendiri.

Urbanfest 2010 – The Rise Of Urban Sport Heroes

Tema : Pemuda dan sosialisasi

UrbanFest 2010 – The Rise Of Urban Sport Heroes

The biggest street festival in town
Jakarta, 12 November 2010 - Setelah sukses menggelar UrbanFest 2007 (66.000 pengunjung selama 3 hari), 2008 (45.000 pengunjung selama 2 hari), dan Tahun 2009 (50.000 Pengunjung selama 2 hari) Prambors Radio, Kompas Gramedia, Ancol & Institut Kesenian Jakarta (IKJ) kembali menggelar UrbanFest 2010 yang berlangsung selama 2 hari pada tanggal 20 – 21 November 2010, mulai pukul 11.00 hingga selesai di Pasar Seni Ancol, Jakarta.
Keruwetan perkotaan dengan segala problematika didalamnya berpotensi menumpulkan kreatifitas setiap penghuninya. Begitu juga dengan rutinitas yang monoton ditengarai telah mematikan jiwa kebebasan untuk mendobrak tatanan yang ada. Anak muda, sebagai bagian masyarakat perkotaan, tidak luput dari permasalahan tersebut. Terdapat beberapa pilihan yang bisa diambil untuk keluar dari kungkungan tersebut. Olahraga dan seni akhirnya banyak digunakan sebagai medium untuk menyalurkan semangat pembebasan anak muda di negeri ini. Di tengah munculnya beragam medium penyaluran bakat dan kreatifitas anak muda di negeri ini, UrbanFest kembali hadir melalui 2 hari penyelenggaraannya, 20-21 November 2010, mulai pukul 11.00 hingga selesai di Pasar Seni Ancol, Jakarta.
Urban Fest 2010 mengusung tema The Rise Of Urban Sport Heroes, yaitu sebuah upaya untuk memotret kehidupan anak muda perkotaan dengan dinamika didalamnya yang berisi berbagai macam pergulatan hidup khas anak muda. Pola kehidupan yang
mereka jalani sarat dengan represi dan menjauhkannya dari nilai-nilai moral yang membumi. Bersahabat dengan alam dan merangkul bumi dengan lebih erat lagi melalui berbagai nilai dan pola hidup yang sehat, menjadi solusi atas problematika yang ada. Tidaklah heran apabila, saat ini banyak sekali komunitas-komunitas anak muda yang menjadikan olahraga sehat, seperti bersepeda, menjadi gaya serta pola hidup yang dilakoni setiap harinya. Guna menunjukan semangat identitas diri, mereka mensimbolkan melalui kesamaan baju, kostum, perjuangan, semangat maupun nilai-nilai lainnya. Dia adalah Urbansport Heroes..!
UrbanFest 2010 akan mengajak dan melibatkan secara langsung anak muda dalam seluruh rangkaian acara yang akan disajikan, antara lain :
  • Urban competition ; Futsal Gladiator, Streetball Gladiator Air Soft Gun Due, Contest: Graffiti, Installation, & Photography dengan nuansa baru yang belum pernah dilakukan di Pasar Seni Ancol, memotret kegairahan ekspresi berbagai komunitas perkotaan, mulai dari ekspresi budaya dan berkesenian, permainan sampai olahraga ekstrem.
  • Urban music; More than 50 Indie Music - Electronic 8 bit - Human Beatbox, Collaboration
  • Urban art; Graffiti Photography – Lomography Sneaker Art - Vector Art, Display Art (Sport Heroes Figure) - Installation Art
  • Urban sport; Futsal - Streetball - Airsoft Gun - Parkour Skateboard & Inline skate - Martial Art – Gymnastics, Fun Bike - BMX Freestyle, Bicycle Pump Track – Galahsin.
  • Urban exhibition; 50 Community - Art, Food & Beverage, Souvenir & Merchandise, Collectors & Collectibles
Prambors yang tahun depan akan beranjak di umurnya yang ke-40 tahun dan tetap sebagai radio favorit anak muda saat ini kembali ikut berpartisipasi sebagai salah satu pihak penyelenggara. Menjadi kebanggaan tersendiri dapat kembali bekerjasama dengan pihak Kompas Gramedia, IKJ dan Ancol guna menggelar UrbanFest. “ Anak muda saat ini tidak hanya berkreatifitas dari sisi seni dan budaya saja, namun kesadaran lebih terhadap pentingnya kesehatan telah banyak mengubah pola dan gaya hidup anak muda. alhasil, hal ini memicu beragam ekspresi yang terkait dengan unsur olahraga sehat didalamnya. Kesadaran yang sama juga telah mengubah bentuk ekspresi menjadi lebih kreatif dan variatif. Radio Prambors hadir untuk menangkap, memberi wadah dan menyuarakan ekspresi kreatif tersebut,” ungkap Junas Miradiarsyah, selaku General Manager Prambors Radio.
“Anak muda adalah generasi yang hidup dengan dinamika sangat tinggi, sehingga dari waktu ke waktu ekspresi seni dan budaya mereka selalu dan cepat berubah. Karena kami merasa bukan pihak paling tahu soal anak muda, maka tujuan kami adalah mewadahi ekspresi budaya mereka. Kami ingin menemani anak-anak muda melewati masa muda mereka, bersama-sama dengan Kompas, menjadi manusia dewasa dengan merasakan sendiri aneka ekspresi dari anak muda, oleh anak muda, dan untuk anak muda di acara ini” tambah Pemimpin Redaksi Harian Kompas Rikard Bagun.
Tahun lalu, UrbanFest berhasil meraih kesuksesan dengan mengumpulkan 50.000 anak muda Jakarta dalam dua hari. Di acara ini mereka menyalurkan berbagai macam ide kreatif melalui berbagai acara kesenian, olahraga, dan permainan. Kali ini Urban Fest 2010 hadir dengan konsep acara yang lebih seru dan bervariasi. Dengan band-band yang sedang digandrungi anak muda seperti Endank Soekamti Teenage Death Star
Hollywood Nobody ,Pollyester Embassy, Monkey To Millionaire, Friends Of Mine, The Adams The Barbaras, Sajama Cut, Stereocase, Santa Monica, Homogenic, Paper Gangster Last Child, The Trees and The Wild, The Authentics, Drew, The Milo dan masih banyak lagi band-band lainnya yang akan tampil dan menambah kemeriahan festival.
Sebagai institusi seni terkemuka di Jakarta dan salah satu penggagas UrbanFest, Institut Kesenian Jakarta turut andil dalam memeriahkan UrbanFest 2010. Menurut Wagiono Sunarto, Rektor Institut Kesenian Jakarta UrbanFest adalah sebuah ajang eksplorasi dan kegiatan partisipatif dari, untuk dan oleh kaum muda di ruang publik. IKJ- sebagai perguruan tinggi satu-satunya di Indonesia yang mengkhususkan pada bidang seni urban-tentu akan berpartisipasi dan ikut andil dalam berbagai kegiatan seni urban dengan karakteristik yang khas. IKJ, yang konsisten dalam konsep dan penyelenggaraan UrbanFest sejak berdiri hingga kini, akan memberikan alternatif dalam sebuah medan seni bernuansa urban khusus untuk kawula muda, tambahnya.
Salah satu alumni IKJ, Yuniarti Arfah, menciptakan Mars Urban Fest yang diberi judul “Jakarta” yang akan dibawakan oleh orchestra IKJ-diaransemen oleh Yuniarti Arfah dan Yovial Tripurnomo Virgi – pada acara pembukaan UrbanFest 2010. Selain itu IKJ juga akan menampilkan dari kontemporer “Olahraga Jakarta” dengan kostum daur ulang dan topeng “khas” urban – koreografer Yuniarti Arfah – yang dibawakan oleh penari dari mahasiswa-mahasiswi IKJ. Target panitia di kegiatan UrbanFest 2010 adalah para anak muda dapat menikmati rangkaian acara yang telah disiapkan dan menjadikan kegiatan UrbanFest sebagai agenda tahunan mereka untuk ajang unjuk kreativitas.
“Kebebasan berkreasi anak muda memunculkan warna-warni seni budaya menakjubkan dan membangun karakter pribadi yang kuat, it’s UrbanFest!” tegas Budi Karya Sumadi, Direktur Utama Jaya Ancol. Budi menambahkan program UrbanFest ini merupakan sebuah medium yang mampu menyerap beragam ekspresi yang sarat
kreativitas dari, oleh, dan ditujukan untuk anak muda dari berbagai macam komunitas, namun lahir dari spirit yang sama. Dan tahun ini, Urbanfest mengajak kawula muda untuk berkreasi seni dalam mengubah gaya hidup yang lebih akrab dengan alam (green lifestyle). Urbanfest turut memberikan edukasi bahwasanya wujud kepedulian terhadap alam dapat dimulai dalam berbagai bentuk yang sederhana, dengan mengubah gaya hidup diri sendiri, kita dapat menularkan virus-virus rasa cinta terhadap kreasi seni dan lingkungan kepada orang-orang di sekeliling kita.***END


Komentar :
acara seperti diatas sangat baik bagi para pemuda bangsa. banyak kebudayaan asing yang bersifat positif bagi mereka. diacara ini pemuda-pemuda dapat mengetahui budaya-budaya asing yang bermanfaat bagi mereka. tapi jangan sampai melupakan budaya kita sendiri :)

Busung Lapar Renggut Nyawa Bocah 9 Tahun

Tema : Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

BUSUNG lapar kembali merenggut nyawa. Sukria (9), warga Desa Pempen, Lampung Timur, akhirnya meninggal dunia di rumah pamannya, Desa Bulok, Pekon Gunung Terang, Tanggamus, Senin (22-6).

Sebelumnya, busung lapar di Lampung merenggut nyawa Maulana (5), warga Kotabaru, Panjang, Bandar Lampung, pada Rabu (3-6), pukul 02.00. Korban tewas lain, Elva Andreansyah (2), warga Jalan Wahidin Sudiro Husodo, Pengajaran, Telukbetung Utara, Bandar Lampung. Wiji (12), warga Tanggamus, juga meninggal di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) Bandar Lampung karena busung lapar.

Sejak dibawa ke RSUAM pada Kamis (28-5) hingga ajal menjemput, Sukria dalam keadaan tidak sadar. Di RSUAM, Sukria dirawat selama tiga pekan. Namun, pada Rabu (17-6), pihak keluarga membawa pulang bocah kelas I SDN 2 Pempen Lamtim itu ke rumah pamannya di Tanggamus. "Biaya pengobatan memang ada yang membayar. Tapi. kami yang menunggu di rumah sakit kan butuh makan juga. Masalahnya saya nggak bisa bekerja. Jadi kami terus mengeluarkan uang untuk biaya hidup di rumah sakit tanpa ada pemasukan," kata Harudin, ayah Sukria sebelum membawa pulang putranya.

Kakak korban, Iyah (21), menuturkan sebelum meninggal suhu tubuh Sukria cukup tinggi. Dalam kondisi setengah sadar Sukria sempat mendapat perawatan dokter puskesmas setempat dan pada pergelangan tangannya dipasangi infus. "Badannya panas dan dia sempat kejang-kejang. Makanya keluarga langsung meminta bantuan petugas puskesmas," kata Iyah.

Namun, dokter puskesmas tidak berhasil menyelamatkan Sukria. Anak ketujuh pasangan Harudin dan almarhumah Sukenah ini mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 15.30. "Keluarga sudah pasrah dan berusaha mengikhlaskan kepergian Sukria. Mungkin ini jalan terbaik untuk adik saya," kata Iyah.

Senin petang, jasad Sukria dibawa kembali ke rumahnya di Lampung Timur. Jenazah bocah pengidap busung lapar yang disertai tuberkulosis itu dikebumikan sekitar pukul 08.00, kemarin.

http://beritanasional.blogspot.com/2009/06/busung-lapar-renggut-nyawa-bocah-9.html


Solusi dari masalah diatas:

Pemerintah seharusnya berperan lebih aktif dalam masalah ini. Seharusnya Indonesia adalah negara yang kaya akan alamnya, sehingga masyarakatnya dapat hidup makmur dan sejahtera. akan tetapi kenyataannya berbeda. masih banyak masyarakat indonesia yang masih dalam garis kemiskinan. tak lain salah satu penyebabbnya adalah korupsi yang dilakukan para "orang-orang berjas"

struktur pemerintahan harus dirombak total, agar tidak adanya lagi korupsi yang merugikan negara, sehingga banyak masyarakat yang harus menderita busung lapar karena kemiskinan. mulai dari kepala president yang harus lebih tegas dalam kasus-kasus korupsi, seharusnya hukum lebih ditegakkan akan kasus ini, seharusnya orang yang korupsi di hukum mati, agar mereka jera.

bila negara ini dapat terlepas akan kasus korupsi,pastilah masyarakatnya lebih sejahtera. tapi hal tersebut bagaikan mimpi yang hanya sekedar mimpi

Minggu, 21 November 2010

Remaja 16 Tahun Jual Diri Dijaring

Tema : Individu Keluarga dan Masyarakat

TOLITOLI--MICOM: Seorang remaja putri berusia 16 tahun yang sembunyi-sembunyi menjadi pekerja seks komersial (PSK) terjaring razia operasi penyakit masyarakat yang digelar oleh Polres Tolitoli di Sulawesi Tengah.

"Remaja putri berinisial SH ini ternyata masih duduk d bangku sekolah," kata Kepala Bagian Oprasional Polres Tolitoli Komisaris Sutrisno di Tolitoli, Minggu (21/11). Polisi juga mengamankan juragan yang telah mempekerjakan remaja ini sebagai wanita penghibur dan akan dijerat dengan Undang-Undang Perlindungan Anak.

Remaja putri tersebut bersama 11 rekannya yang lain terjaring razia penyakit masyarkat pada Minggu dini hari (21/11) di belakang Perumahan Nasional (Perumnas), lokasi permukiman penduduk di kota Tolitoli yang kerap kali dijadikan tempat maksiat. Kebanyakan pria hidung belang yang sering datang ke tempat prostitusi itu berasal dari luar kota Tolitoli.

Semua PSK yang terkena razia diamankan di Mapolsek Baolan guna pemeriksaan lebih lanjut. "Usai pemeriksaan, kami akan menyerahkan mereka ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi guna dilakukan pembinaan," ujarnya. Razia yang dilakukan polisi di sejumlah tempat porstitusi, rumah kos, hotel, dan penginapan di Tolitoli bertujuan untuk membasmi penyakit masyarakat. "Operasi penyakit masyarakat ini digelar mulai 8 hingga 28 November meendatang," katanya. (Ant/OL-5)

http://www.mediaindonesia.com/read/2010/11/21/183074/128/101/Remaja-16-Tahun-Jual-Diri-Dijaring

solusi dari kasus diatas
Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Diharapkan kerjasama dari ketiganya akan mampu mengatasi bahaya pergaulan bebas di kalangan remaja. Keluarga bukan hanya tempat para remaja ini untuk menumpang hidup, makan dan tidur semata, melainkan di dalam keluarga para remaja akan memperoleh pendidikan informal sebagai bekal mereka hidup di luar lingkungan keluarganya. Jangan sampai keluarga hanya tahu mereka baik di dalam rumah, tetapi di luar rumah mereka lepas kendali. Jadi, harus ada komunikasi di antara kedua belah pihak. Sekolah juga bukan hanya tempat ia mencari ilmu, melainkan juga sebagai tempat ia untuk belajar mandiri dan bersosialisasi dengan masyarakat. Masyarakat sebagai “polisi sosial” harus mampu mengontrol tingkah laku para remaja. Masyarakat tidak boleh bertindak masa bodoh, acuh tak acuh melihat pergaulan para remaja yang sudah melanggar norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakatnya.

5 Kapal Perang Indonesia Siaga Gara-gara Malaysia Siksa Nelayan

Tema : Warga Negara dan Negara

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Niko Ruru

NUNUKAN,TRIBUNNEWS.COM -- Hingga Jumat (19/11/2010) sore ini sudah ada lima kapal perang yang bertugas di wilayah perbatasan RI-Malaysia di Kabupaten Nunukan. Tiga Kapal Republik Indonesia (KRI) sebelumnya memang telah bertugas di perairan sekitar Pulau Karang Unarang, sementara dua KRI lainnya baru didatangkan untuk memperkuat pengamanan perbatasan.

Pasop Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan Kapten Laut (P) Ghofar mengatakan, diturunkannya KRI ke Nunukan untuk menambah kekuatan yang ada sebelumnya, tidak lepas dari kejadian yang terjadi di sekitar perbatasan RI-Malaysia di Pulau Sekaca.

Dalam kasus itu, empat nelayan Indonesia diduga telah dianiaya Polis Gerakan Am (PGA) Malaysia. "Dengan adanya kejadian di Sungai Kaca itu, TNI AL menambah pengamanan. Intensitas kita sebagai pengaman di laut ditingkatkan untuk lebih berhati-hati terhadap segala ancaman," ujarnya.

Komandan KRI Tedung Selar 824 Mayor Laut (P) Ranu Samaji mengatakan, KRI Tedung Selar ditarik dari tempat tugasnya di Selat Makassar untuk melakukan patroli di perbatasan RI-Malaysia di Karang Unarang, Ambalat.

"Ini kali keduanya kami melakukan patroli rutin ke wilayah Ambalat. Kita melaksanakan operasi rutin yang biasa digelar secara rutin. Rencananya sekitar 75 hari kami melakukan patroli," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, empat nelayan Indonesia Ermansyah, Budi Sabadri, Janirun dan Randi diduga disiksa Polis Gerakan Am Malaysia saat memancing di perairan perbatasan RI-Malaysia. Selain ditampar dan direndam di laut serta dipaksa berenang ke Pos Pamtas TNI
AD Pulau Sekaca, para WNI itu juga diminta menyerahkan uang senilai Rp 5 juta dan dua senapan angin. (*)

http://www.tribunnews.com/2010/11/19/buntut-penyiksaan-nelayan-oleh-polis-malaysia-5-kri-siaga

Solusi:

pelu adanya tindakan yang keras yang harus dilakukan oleh SBY terhadap negara tetangga yang suka bikin ulah. bila terjadi suatu pelanggaran hendaklah diurus dengan sangat hati2

Paus Benediktus XVI Kecam Larangan Cadar di Perancis

Tema : Agama dan Masyarakat

TEMPO Interaktif, Berlin - Kejutan itu dari Berlin, Jerman. Paus Benediktus XVI mengkritik sebuah undang-undang di Prancis yang melarang para perempuan Muslim mengenakan jilbab Islam penuh di depan umum. Disebutkan dalam sebuah buku yang baru akan terbit Selasa mendatang, Paus menyatakan perempuan seharusnya dapat mengenakannya dengan suka rela.

"Mengenai burqa, saya tidak melihat satu alasan untuk larangan secara umum," kata Paus itu dalam sebuah rangkaian wawancara dalam bahasa Jerman yang akan diterbitkan dalam bentuk sebuah buku tersebut.

"Sejumlah perempuan tidak memakai burqa sepenuhnya dengan sukarela dan adalah wajah untuk berbicara tentang pelanggaran terhadap wanita itu. Tentu saja seseorang tak bisa setuju dengan itu," imbuh Paus. "Tapi jika mereka ingin mengenakannya dengan sukarela, saya tidak tahu mengapa orang lain harus melarang mereka," ujarnya, menurut sebuah salinan dalam teks Jerman yang diperoleh AFP dan dimuat The Straits Times hari ini.

Pelarangan jilbab sepenuh wajah alias cadar semacam burqa dan niqab sempat menjadi isu terpanas di Prancis beberapa pekan lalu. Pemerintah mengatakan tujuannya untuk melindungi hak-hak perempuan. Tetapi para pengkritik menyebut hal itu adalah stigmatisasi terhadap Muslim.

The Straits Times

http://www.tempointeraktif.com/hg/eropa/2010/11/21/brk,20101121-293172,id.html

Solusi:
pemerintah perancis seharusnya lebih memberikan hak warganya akan kebebasan memakai jilbab. intinya saling menghormati antar keyakinan.

Bibir Digunting Majikan, Sumiati Masih Syok


Foto: blogspot.com
JAKARTA - Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang disiksa majikan di Arab Saudi, Sumiati binti Salan Mustapa masih syok dan sulit untuk diajak berkomunikasi. Untuk itu, pemerintah melalui Konsulat Jenderal RI di Jeddah akan menunggu kondisi Sumiati pulih untuk dimintai keterangan.

"Konjen RI di Jeddah sudah melakukan pendampingan terhadap TKW kita dan memastikan korban mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperlukan," kata Jubir Kementrian Luar Negeri Michael Teene kepada okezone, Senin (15/11/2010).

Michael mengatakan saat ini pemerintah sudah melaporkan kasus ini ke kepolisian setempat. "Proses hukum sedang berjalan dan kita sudah persiapkan seorang pengacara untuk proses hukum selanjutnya," imbuhnya.

Tidak hanya itu, pemerintah saat ini tengah menelusuri keberadaan keluarga korban karena keluarga korban belum mengetahui kejadian ini. "Kita sedang telusuri keberadaan keluarganya untuk menginformasikan ini melalui perusahaan yang mengirimnya," tutup Michael yang juga mengatakan korban merupakan tenaga kerja legal.

Penyiksaan yang dialami Sumiarti terkuak saat 8 November lalu dia dibawa ke Rumah Sakit King Fahd di Madinah. Luka-luka di sekujur tubuhnya menunjukkan bahwa dia mengalami siksaan yang parah, terlebih Sumiati kehilangan sebagian dari bibirnya karena digunting oleh majikannya.(bul)
(hri)

http://news.okezone.com/read/2010/11/15/337/393499/bibir-digunting-majikan-sumiati-masih-syok

Solusi untuk kasus diatas:
1. pemerintah memberikan sangsi yang keras terhadap perusahaan-perusahaan yang mengirimkan para tki ke luar negri tanpa skill yang memadai.
2.sekarang ini pemerintah akan memberikan para tki hp agar bisa langsung memberikan informasi bila adanya penganiayaan seperti sebelum-sebelumnya

Polisi Hentikan Tawuran Warga Johar Baru dengan Gas Air Mata

Tema : Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan



Jakarta - Bentrokan warga di Kelurahan Baladewa dan Kelurahan Tanah Tinggi Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, berhasil dihentikan petugas. Warga yang bentrok ngacir setelah polisi menembakkan gas air mata di sekitar lokasi bentrokan.

Pantauan detikcom, Minggu (21/11/2010), pukul 18.30 WIB, ratusan polisi gabungan dari Poslek Cempaka Putih, Polsek Kemayoran, dan Polsek Johar Baru masih berada di lokasi. Mereka tampak mengamankan lokasi bentrokan yang masih berantakan.

Di sepanjang jalan yang menghubungkan Kelurahan Baladewa dan Tanah Tinggi, tampak berserakan pecahan kaca, batu dan batu bata. Rumah warga juga banyak yang hancur karena dilempari massa. Sementara Poskamling yang berada di Kelurahan Tanah Tingi juga rusak parah. Ironisnya, di Poskamling yang rusak parah tersebut ditempeli spanduk bertuliskan "Mari jaga kampung kita, hindari tawuran karena merugikan kita semua".

Memurut salah satu petugas kepolisian yang enggan disebutkan namanya, tawurana berawal saat adanya aksi pembacokan dari salah satu warga di kampung tersebut. "Aksi pembacokan ini bebuntut balas dendam sehingga warga melakukan penyerangan," ujarnya tanpa menyebut warga dari kampung mana dulu yang memulai.

Sementara menurut warga, Ahmad, aksi tawuran ini berlangsung sejak pukul 14.00 WIB. "Sudah dari jam 2 anak-anak sudah pada ngumpul. Pecahnya tadi sore. Bahkan orang yang hajatan di Baladewa dan bazar malam bubar karena takut," cerita Ahmad.

Ahmad menceritakan, yang pertamakali menyerang dalah warga dari Baladewa. Kedua kampung ini menurut Ahmad memang musuh bebuyutan sejak dulu.

"Kakek saya dulu juga pernah berantem," ungkapnya.

http://www.detiknews.com/read/2010/11/21/181157/1498802/10/warga-di-johar-baru-jakpus-bentrok-polisi-dilempari-petasan?991103605

fakta:
sebuah penelitian menyimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan aksi kekerasan kolektif dalam masyarakat Indonesia. Pada masa Orde Lama aksi kekerasan kolektif terjadi sebanyak 65 kali (17,1 persen. Sedangkan pada masa Orde Baru terjadi peningkatan yang sangat besar yakni sebanyak 168 (44,1 persen) dan pada masa pasca-Orde Baru (Orde Reformasi) terjadi sebanyak 148 (38,8 persen) aksi kekerasan kolektif. Dengan rentang waktu yang masih relatif pendek (3 tahun ) menunjukkan bahwa pasca-Orde Baru terjadi peningkatan yang signifikan aksi kekerasan kolektif masyarakat.
Krisis ekonomi nasional ikut pula menyebabkan kehidupan ekonomi masyarakat semakin terpuruk. Sebagian besar masyarakat yang tidak berdaya dari segi ekonomi itu adalah anak-anak muda. Beberapa penelitian terhadap anak-anak muda di kota besar menunjukan bahwa sebagian besar para pemuda adalah penganggur. Mereka digambarkan sebagai kelompok masyarakat yang putus asa terhadap kondisi mereka.


solusi terhadap kasus tawuran antar warga:


Perubahan Budaya
Bagaimana mengatasi permasalahan ini? Nampaknya peristiwa ini bukanlah peristiwa yang dengan mudah dapat disembuhkan. Pemasangan pagar pembatas yang tinggi sebagaimana dilakukan di Matraman tidak juga membawa hasil. Ikrar perdamaian sudah tidak bisa dihitung lagi jumlahnya saking sering dilakukan. Oleh karena tawuran warga sudah menjadi tradisi, maka salah satu cara mengatasi masalah ini adalah melakukan rehabilitasi sosial atau perubahan budaya.

Penyelesaian dengan cara ini tidak hanya dengan melakukan training atau out bound belaka, namun harus ditindaklanjuti oleh sebuah program yang terintegrasi. Para warga harus disadarkan tentang kondisi mereka sekarang yang tidak normal itu dan menanyakan kondisi apa yang mereka inginkan. Dari sanalah kita dapat mengetahui apa saja kesenjangan yang terjadi. Kesenjangan itulah yang harus dipenuhi dan hal ini akan menjadi budaya baru mereka. Saya yakin budaya baru tersebut dambaan semua warga yang bertikai, namun budaya tersebut tidak pernah muncul karena pewarisan dendam dan perasaan was-was akan diserang oleh pihak musuh.

Walaupun demikian perubahan budaya yang saya maksud tidak dapat dicapai hasilnya dalam jangka waktu yang pendek. Sebagai program jangka pendek harus dilakukan penindakan secara tegas siapa-siapa saja otak tawuran dan polisi harus memberikan perhatian yang serius terhadap beberapa tempat yang memiliki potensi tawuran yang besar. tidak boleh dilupakan bahwa perbaikan kehidupan ekonomi warga setempat terutama para pemuda adalah langkah yang dapat dilakukan dan hal ini adalah kewajiban pemerintah terhadap rakyatnya.

Selasa, 09 November 2010

tes

tes
 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies