
Penderitaan menurut saya adalah sesuatu hal yang tidak mengenakkan bagi kita, dimana kita dapat merasa sedih, kecewa, putus asa, marahdan hal-hal lain yang membuat kita merasa tertekan. Kenapa ya setiap manusia harus mengalami derita? Kalau kata Khalil Gibran. “Pedihnya derita, adalah pecahnya peristiwa, koyaknya kulit ari yang membungkus kesadaran pengertian”. Dari sudut pandang orang awam seperti saya maksud dari sang penyair terkenal itu adalah wujud dari rasa perhatian Tuhaan terhadap hambanya. Jadi tuhan akan memberikan penderitaan kepada setiap hambanya sebagai pembelajaran agar menjadi manusia yang lebih baik lagi. Sebut saja itu sebuah ujian dari Tuhan. Contoh gampangnya saja, setiap murid pasti menghadapi ujian untuk melangkah ke kelas yang lebih tinggi. Bila mereka lulus pastinya. J. Lulus atau tidaknya dari ujian tersebut tergantung dari setiap usaha individunya, apakah dia mampu atau tidak menghadapi ujian tersebut.
Jadi sekarang kita sedikit mengerti kenapa penderitaan itu ada. Tapi kenapa ya terkadang beban derita yang kita hadapi tidak seringan dengan penderitaan orang lain. Setelah saya pikir matang-matang ternyata penderitaan itu relatif ya..? contoh: bagi anak kecil kehilangan mainan kesayangannya adalah penderitaan yang besar buat mereka. Bagi beberapa remaja bila putus cinta, terasa akan akhir dari dunia. Jadi saya berkesimpulan, setiap manusia mempunyai kekurangan dan kelebihan masing-masing, oleh karena itu Tuhan memberikan cobaan yang berbeda di setiap individu. Yang saya yakini, Tuhan tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya melebihi kapasitasnya, dan kata orang bijak lagi, tidak ada penyakit yang tidak bisa diobati.
Memang terkadang kita tidak sanggup menghadapi cobaan yang dibetikan Tuhan. Sangat menyesakkan. Sakit. Tidak ingin berurusan lagi. Lebih dari itu, bahkan sesekali terbesit dipikiran untuk menghindar dan mengingkarinya. Tidak sedikit orang yang bunuh diri akibat tidak kuat menanggung derita yang dihadapi. Tapi apakah dengan menghindar, atau mengingkari masalah dapat selesai? Sekali lagi jawaban saya adalah absolutly,no. Masalah bila kita hindari akan semakin besar. Sesulit apapun masalah atau cobaan yang kita hadapi, haruslah dihadapi dengan berjiwa besar. Lapang dada. Dewasa. Saya pun masih harus banyak belajar dalam tahap ini. Tahap dimana kita harus ikhlas dan sabar. Apalagi dengan jiwa muda ini, sering kali kita bersikap kurang dewasa saat menghadapi masalah. Marah-marah, menyalahkan orang lain, bahkan terkadang Tuhan pun disalahkan, kenapa ini semua tidak adil. Tentu saja hal itu salah, emosi terkadang ikut campur dalam hal itu. Tidak bisa mengontrol diri. Penyesalan yang diakhir.
Kesabaran, keikhlasan akan cobaan dan penderitaan. Tegar walau serasa petir menggelegar. Bangkit walaupun sulit. Percaylah kepada Allah.
Sumber gambar : http://toilethenchan.blogspot.com/2010_05_01_archive.html