This blog is dedicated for campus assignments
this site the web

Selasa, 15 Maret 2011

Cinta Hina Anak Jaman Sekarang


Tema : Manusia dan Cinta Kasih

Ketika saya memulai mengerjakan tugas pertama Ilmu Budaya Dasar, pak Widyo, Manusia dan Cinta Kasih, kebingunganlah yang melanda pikiran saya. Tidak tau harus mulai dari ’Love’ yang mana. Terlalu banyak perasaan cinta menyelimuti saya, perasaan cinta terhadap Tuhan, cintanya orang tua, saudara, keluarga, sang pacar, teman, dan yg lainnya. Arti cinta sendiri adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam (wikipedia). Sulit sekali bagi saya menjelaskan arti cinta secara terperinci. Cinta itu abstrak. Tidak ada yang bisa menjadikan patokan apa itu arti cinta yang sesungguhnya. Cinta itu lebih dari sekedar kata, yang artinya sudah tertera dikamus. Love is someting bigger. Karena pada dasarnya cinta lebih mudah dirasakan daripada dijelaskan. Cinta kasih harus selalu dijaga agar tetap indah.

Setiap manusia mempunyai perasaan untuk mencintai. Rasa cinta merupakan rasa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Ada yang bilang tanpa cinta,hidup terasa hampa. Kosong. Bahkan cinta juga dapat membuat seseorang jadi gila. Ya, ini bukan sekedar omong kosong. Ada beberapa kasus di kepolisian, tentang seseorang yang nekat mengakhiri hidupnya karena putus cinta. Tragis. Apakah cinta itu harus berakhir tragis seperti itu? Tentu tidak, cinta seharusnya berakhir dengan indah. Bahagia. Dan sampai pada akhirnya saya memutuskan Ășntuk membahas cinta anak muda jaman sekarang terhadap pasangannya.

Kenapa? Kenapa saya harus membahas cinta anak muda jaman sekarang? Apakah cinta anak muda terhadap pasangannya terlalu indah untuk dijelaskan?kalahkah perasaan cinta yang lain seperti cinta kepada Tuhan,orang tua, yang luar biasa indah? Jawaban saya absolutly, NO. Cinta anak muda jaman sekarang adalah hal yang tidak pantas disebut cinta. Cinta mereka begitu jauh dari arti cinta yang sesungguhnya. Cinta mereka itu hina.

Kenapa saya berpendapat seperti itu karena sebagian besar, faktanya, di kota maupun di desa, gaya anak muda berpacaran atau memadu kasih terhadap pasangannya sudah jauh dari batas aturan, sudah jauh dari norma-norma budaya kita. Omong kosong itu disebut cinta, mereka hanya memuja nafsu. Cinta itu tidak merusak, sedangkan yang mereka lakukan adalah merusak diri mereka masing-masing. Cinta itu saling menjaga. Menjaga kehormatan masing-masing. Cinta itu tanggung jawab. Bagaimana perasaan orang tua mereka bila anaknya sudah tidak perawan lagi?dimana tanggung jawab mereka terhadap orang tua mereka? Masa..ada anak SMP berpacaran sampai making love? Gila. Buruknya, tidak sedikit yang seperti itu.

Teman saya sendiri, sewaktu saya masih duduk di semester 1 dan 2. Sebut saja dia Jayen. Jayen seringkali curhat kepada saya tentang pacarnya yang masih duduk di bangku SMP. Sempat terkaget saat dya menceritakan sudah ML beberapa kali dengan pacarnya. Sudah gila memang jaman sekarang. Kasus seperti tersebut adalah salah satu dari sekian banyak kasus yang terjadi disekitar saya.

Gaya pacaran anak muda jaman sekarang yang masih bisa dibilang normal sampai extrem seperti mulai dari berpegangan tangan, berangkulan, berpelukkan, berciuman pipi, berciuman bibir, meraba-raba dada, meraba-raba alat kelamin, menggesek-gesekkan alat kelamin, oral seks dan berhubungan intim. Lebih parahnya lagi, bahkan ada yang sempat mengabadikan momen-momen berpacaran mereka seperti direkam dengan hp atau difoto. Tidak puas dengan itu, bahkan ada yang dengan bangganya mereka meng-upload foto-foto atau video mesum mereka ke account pribadi mereka di situs-situ jejaring sosial. Facebook atau twitter. Foto-foto mereka berciuman, berpelukan, dan hal-hal yang lebih parah lagi. Memang sudah putus urat malu mereka. Kacau.

Sempat mencari data diinternet untuk memperkuat argumen yang telah saya utarakan sebelumnya, agar tidak terdengar seperti omong kosong:

Berikut Data Survei Seks Pelajar Indonesia :

Survei Komnas Anak Di 12 Provinsi (4500 remaja sebagai responden)
1. 93,7 % pernah berciuman hingga petting (bercumbu)
2. 62,7 % remaja SMP sudah tidak perawan
3. 21,2 % remaja SMA pernah aborsi

Survey Synovate Research
1. 44% mengaku punya pengalaman seks di usia 16-18 tahun.
2. 16% mengaku pengalaman seks di dapat di usia 13-15 tahun.
3. Tempat melakukan seks di rumah (40%), kamar kos (26%) dan hotel (26%)

Data Maret 2009
Survei Komisi Perlindungan Anak Indonesia
1. 32% remaja 14 – 18 tahun pernah berhubungan seks
2. 21,2% remaja putri pernah melakukan aborsi
3. 97% penyebab remaja melakukan seks yaitu dari internet.

Sangat memperihatinkan bila melihat survei diatas. Jika hal ini tidak ingin terus berlangsung, maka pihak orang tua harus banyak menanamkan pendidikan agamis lebih kepada anak-anaknya. Jika hal itu bisa dilakukan, bukan tidak mungkin tindakan seperti demikian lambat laun akan menghilang dan moral anak bangsa perlahan-lahan akan naik kembali. Semoga saja hal itu bisa terwujud. Amin.

Memang tidak semua anak muda jaman sekarang berpacaran seperti yang saya sudah sebutkan sebelumnya. Yang saya harapkan mereka yang belum terpengaruh oleh budaya pacaran orang barat itu, dapat menolak atau menghindari dari hal seperti itu. Salut dan full respect kepada mereka yang masih berpegang teguh terhadap norma-norma yang ada.

sumber gambar : http://ruangpsikologi.com/wp-content/uploads/2009/10/tes1.jpg

1 komentar:

Teddy Hartono mengatakan...

dipastikan tulisan original from my mind ^^ dengan diperkuat oleh data yang diambil dr internet

Posting Komentar

 

W3C Validations

Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Morbi dapibus dolor sit amet metus suscipit iaculis. Quisque at nulla eu elit adipiscing tempor.

Usage Policies